Ketika malam
pertama, pasangan biasanya merasa
senang sekaligus tegang. Ini lebih
umum terjadi pada pasangan yang
melakukannya untuk pertama kali.
Mengapa? Karena ada banyak mitos
keliru tentang malam pertama yang
bisa menakut-nakuti. Padahal hal
tersebut belum tentu terjadi.
Berikut beberapa mitos keliru tentang
malam pertama yang banyak
dipercaya, seperti dilansir Boldsky :
1. Mitos: Malam pertama wanita
harus perdarahan
Menurut sebagian besar pria,
perdarahan merupakan tanda untuk
membuktikan bahwa wanita masih
perawan karena ketika selaput dara
pecah, wanita akan mengalami
perdarahan. Namun, kenyataannya
tidak semua wanita harus berdarah
untuk membuktikan
keperawanannya.
Sering melakukan olahraga yang
merenggangkan otot panggul,
kurangnya pembuluh darah di
selaput dara atau banyaknya
lubrikasi, merupakan faktor-faktor
yang bisa mencegah wanita tak
mengalami perdarahan saat
hubungan seks pertama.
2. Mitos: Seks pertama kali selalu
menyakitkan
Banyak wanita takut berhubungan
seks hanya karena ia tidak dapat
membayangkan membiarkan penis
pasangannya masuk ke dalam vagina.
Hal ini begitu banyak dipercaya
sehingga sekarang menjadi mitos.
Padahal, sebagaimana tidak semua
wanita mengalami perdarahan pada
seks pertama, demikian pula tidak
semua wanita memiliki selaput dara
yang utuh. Seks pertama kali jadi
menyakitkan jika selaput dara masih
ada.
Foreplay yang cukup adalah metode
paling mudah untuk membuat seks
pertama kurang menyakitkan. Dan
ditambah, beberapa olahraga seperti
bersepeda, berkuda, bela diri dan
peregangan dapat sedikit merusak
selaput dara dan membuat otot di
sekitar kelamin menjadi lebih
renggang, sehingga membuat seks
pertama kali tidak terlalu
menyakitkan.
Jadi jangan khawatir, jika malam
pertama terasa menyakitkan maka
lakukan secara perlahan.
3. Mitos: Buang air kecil setelah
berhubungan seks bisa mencegah
kehamilan
Ada mitos bahwa jika seorang wanita
yang buang air kecil segera setelah
berhubungan seks, sperma bisa
keluar dari saluran vagina sehingga
mencegah kehamilan. Padahal
faktanya, urine dikeluarkan melalui
ureter (kandung kemih) sedangkan
sperma tidak masuk rahim melalui
kandung kemih. Sehingga tidak
mungkin mencegah kehamilan hanya
dengan cara buang air kecil setelah
berhubungan seksual.
0 komentar:
Posting Komentar