Ketidakmampuan
wanita untuk mencapai orgasme
biasa disebut dengan psychogenic
anorgasmia, atau singkatnya,
anorgasmia. Kondisi ini tidak melulu
disebabkan karena rasa malu atau
kurangnya kepercayaan diri.
Ada faktor-faktor lebih serius yang
menyebabkan wanita sulit mencapai
klimaks saat berhubungan seks
dengan pasangannya, dan itu bisa
saja dialaminya dalam waktu yang
lama. Berikut ini empat faktor mental
dan emosional yang membuat
wanita sulit mencapai orgasme,
seperti dikutip dari Your Tango.
1. Pandangan Terhadap Seks
Latar belakang pendidikan,
kepercayaan dan budaya bisa
memengaruhi cara seseorang
memandang seks dan seberapa
nyaman dia dengan seksualitasnya.
Sebagai contoh, jika sejak kecil Anda
sudah diajari bahwa seks itu sesuatu
yang tabu, atau seks hanya untuk
menghasilkan keturunan dan bukan
untuk kenikmatan, bisa
menyebabkan Anda cenderung
tertutup terhadap aktivitas seks.
Akibatnya, Anda tidak bisa leluasa
melepaskan orgasme dan sulit
membiarkan diri untuk menikmati
pengalaman seks meskipun itu
dengan suami sendiri.
Untuk ini, Anda perlu terapi seks atau
bantuan psikoseksual. Ubahlah
pandangan Anda terhadap seks,
pahami bahwa tidak ada yang salah
dengan menikmati dan
menginginkan seks. Mengontrol
hasrat seksual dan kehidupan seks
bisa membawa Anda pada
kehidupan seks yang sehat dan
bahagia, dan tentu saja lebih mudah
mencapatkan orgasme.
2. Keengganan untuk Eksplorasi
Sangat penting untuk mengetahui
hal-hal apa saja yang membuat Anda
senang dan merasakan kenikmatan
saat bercinta. Ada banyak posisi
bercinta yang bisa memperbesar
kemungkinan Anda untuk
mendapatkan orgasme. Jika Anda
selalu berhubungan intim dalam
posisi misionaris dan tidak juga
meraih kepuasan klimaks setiap sesi
bercinta, mungkin sudah saatnya
lebih berani bereksperimen. Coba
beberapa gaya bercinta baru, lakukan
foreplay, berbagi fantasi seks dengan
pasangan atau saling memijat tubuh
sebelum bercinta.
Temukan stimulasi apa saja yang
membuat Anda nyaman dan apa
yang tidak. Mengetahui apa yang
Anda mau dan bisa menunjukkannya
pada pasangan akan sangat
membantu untuk meraih orgasme.
3. Ritme Hubungan Suami Istri
Jika rumah tangga Anda dibangun
dengan anggapan bahwa seks tidak
punya arti lebih selain hubungan
intim secara fisik dan pemenuhan
kebutuhan biologis semata, akan
lebih sulit memahami arti
sebenarnya dari aktivitas bercinta.
Orgasme juga sulit diraih jika Anda
dan pasangan enggan berkomunikasi
soal seks.
4. Trauma Masa Lalu
Bentuk trauma yang menghalangi
Anda meraih orgasme bisa
bermacam-macam. Bisa karena
pandangan negatif terhadap tubuh
sendiri (saat remaja selalu diolok-
olok gemuk, jelek atau tidak seksi),
pernah mengalami pelecehan
seksual atau pemerkosaan. Trauma
masa lalu bisa membuat seseorang
selalu memandang seks dari sisi
negatif.
Coba bicarakan pada terapis seks
atau teman terdekat tentang
ketidaknyamanan Anda. Bahkan
Anda bisa membicarakannya dengan
pasangan. Jika masih merasa tidak
nyaman membagi masalah dengan
orang lain, tuangkan dalam tulisan.
Cara apapun yang digunakan bisa
mengangkat beban berat di pundak
Anda dan mulai memandang seks
sebagai ekspresi cinta dan kasih
sayang yang harus dinikmati
bersama pasangan.
0 komentar:
Posting Komentar